INDRAMAYU — Kepedulian terhadap masa depan generasi muda kembali ditunjukkan Polres Indramayu Polda Jawa Barat melalui program pendampingan anak yatim dan piatu dengan menggantikan peran orang tua saat pengambilan Buku raport di sekolah.
Inisiatif tersebut bertujuan memberikan dukungan moril, meningkatkan motivasi belajar, sekaligus memastikan anak-anak yang kehilangan sosok ayah tetap mendapatkan perhatian dalam proses pendidikan mereka.
Sejak Senin (22/12/2025), Polisi mulai melaksanakan pendampingan dengan hadir langsung ke sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Indramayu. Dalam kegiatan tersebut, Polisi mewakili peran ayah saat pengambilan rapor murid anak yatim dan piatu.
Kehadiran Kepolisian di ruang-ruang sekolah itu bukan sekadar simbolik. Lebih dari itu, langkah tersebut menjadi bentuk nyata empati dan kepedulian sosial kepada anak-anak yang membutuhkan dukungan emosional agar tetap percaya diri dan bersemangat menatap masa depan.
Program ini juga sejalan dengan Edaran Bupati Indramayu Nomor 400.13/3944/Disduk-P3A tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah.
Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno menyampaikan, gerakan Polisi mendampingi anak yatim dan piatu mengambil Buku Raport Sekolah merupakan wujud tanggung jawab sosial Polri terhadap anak-anak yatim dan piatu agar tetap merasakan kehadiran figur pendamping dalam momen penting pendidikan.
“Melalui pendampingan ini, kami ingin anak-anak tetap merasa diperhatikan. Kehadiran Polri di sekolah bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk nyata kepedulian agar mereka tetap semangat belajar dan optimistis menatap masa depan,” ujar AKP Tarno. Selasa (23/12/2025).
Ia menegaskan, Polres Indramayu berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang berorientasi pada perlindungan anak dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
“Kehadiran anggota Polri khusunya Polres Indramayu di lingkungan sekolah diharapkan mampu menumbuhkan rasa aman, kepercayaan diri, serta keyakinan pada anak-anak bahwa mereka tidak sendiri dalam meraih cita-cita, meski harus tumbuh tanpa kehadiran orang tua secara utuh,” harap AKP Tarno.




